Posting ini , saya akan menjelaskan secara detail tentang dimensi mutu.
pertama saya akan menjelaskan tentang mutu. Mutu merupakan kesesuaian antara produk yang dihasilkan dengan persyaratan yang diinginkan pelanggan sehingga kepuasan pelanggan bisa terwujud.
Mutu bisa diukur dengan beberapa dimensi sehingga dengan dimensi ini bisa dianalisis apakah suatu produk itu bermutu atau tidak. Ada delapan dimensi mutu, seperti yang dinyatakan oleh Garvin dalam M. N. Nasution(2001) bahwa delapan dimensi mutu sebagai berikut :
1. Performa (Performance) berkaitan dengan aspek fungsional dari produk dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli suatu produk.
2. Features Pendekatan yang sama
dapat diaplikasikan kepada fitur produk, suatu dimensi kedua dari kualitas.
Fitur adalah “thebells and whistles”
dari produk, karakteristik-karakteristik yang kedua tersebut sebagai
penambah/pelengkap dari fungsi dasar produk.
3. Reliability Pendekatan yang sama
dapat diaplikasikan kepada fitur produk, suatu dimensi kedua dari kualitas.
Fitur adalah “thebells and whistles”
dari produk, karakteristik-karakteristik yang kedua tersebut sebagai
penambah/pelengkap dari fungsi dasar produk.
4. Conformance Suatu dimensi kualitas
yang berhubungan adalah konforman, atau tingkat kesesuaian terhadap rancangan
produk dan karakteristik operasi sesuai dengan standar yang ditetapkan. Kedua
elemen internal dan eksternal dilibatkan.
5. Durability Durabilitas, sebuah
ukuran dari masa pakai produk (produk
life), mempunyai kedua dimensi ekonomis dan keteknikan. Secara teknik,
durabilitas dapat ditentukan sebagai jumlah dari use one gets dari sutu produk
sebelum menurunkan nilainya secara fisik.
6. Serviceability Dimensi keenam dari
kualitas adalah serviceablity, atau kecepatan, sopan santun, dan kompetensi dari reparasi.
7. Estetika (Aesthetics) Dua dimensi terakhir
dari kualits adalah lebih subjektif. Kedua Estetika dan perceived quality
adalah berhubungan erat terhadap pendekatan berdasarkan-pengguna.
8. Kualitas yang Dipersepsi (perceived quality) Persepsi tentang kualitas dapat menjadi sebagai
subjektif seperti penilaian dari estetika. Sebab konsumen tidak selalu memiliki
informasi yang lengkap tentang suatu atribut produk,