Selasa, 25 Desember 2012

Dimensi Mutu

Posting ini , saya akan menjelaskan secara detail tentang dimensi mutu.

pertama saya akan menjelaskan tentang mutu. Mutu  merupakan kesesuaian antara produk yang dihasilkan dengan persyaratan yang diinginkan pelanggan sehingga kepuasan pelanggan bisa terwujud.

Mutu bisa diukur dengan beberapa dimensi sehingga dengan dimensi ini bisa dianalisis apakah suatu produk itu bermutu atau tidak. Ada delapan dimensi mutu, seperti yang dinyatakan oleh Garvin dalam M. N. Nasution(2001) bahwa delapan dimensi mutu sebagai berikut :

1. Performa (Performance) berkaitan dengan aspek fungsional dari produk dan merupakan karakteristik utama  yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli suatu produk.

2. Features Pendekatan yang sama dapat diaplikasikan kepada fitur produk, suatu dimensi kedua dari kualitas. Fitur adalah “thebells and whistles” dari produk, karakteristik-karakteristik yang kedua tersebut sebagai penambah/pelengkap dari fungsi dasar produk.

3. Reliability Pendekatan yang sama dapat diaplikasikan kepada fitur produk, suatu dimensi kedua dari kualitas. Fitur adalah “thebells and whistles” dari produk, karakteristik-karakteristik yang kedua tersebut sebagai penambah/pelengkap dari fungsi dasar produk. 

4. Conformance Suatu dimensi kualitas yang berhubungan adalah konforman, atau tingkat kesesuaian terhadap rancangan produk dan karakteristik operasi sesuai dengan standar yang ditetapkan. Kedua elemen internal dan eksternal dilibatkan. 

5. Durability Durabilitas, sebuah ukuran dari masa pakai produk (produk life), mempunyai kedua dimensi ekonomis dan keteknikan. Secara teknik, durabilitas dapat ditentukan sebagai jumlah dari use one gets dari sutu produk sebelum menurunkan nilainya secara fisik.

6. Serviceability Dimensi keenam dari kualitas adalah serviceablity, atau kecepatan, sopan  santun, dan kompetensi dari reparasi.

7. Estetika (Aesthetics) Dua dimensi terakhir dari kualits adalah lebih subjektif. Kedua Estetika dan perceived quality adalah berhubungan erat terhadap pendekatan berdasarkan-pengguna.  

8. Kualitas yang Dipersepsi (perceived quality) Persepsi tentang kualitas dapat menjadi sebagai subjektif seperti penilaian dari estetika. Sebab konsumen tidak selalu memiliki informasi yang lengkap tentang suatu atribut produk,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar